Jenis Jenis Topologi Jaringan Penjelasan Beserta cara Pembuatannya






1.Topologi BUS


Pengertian Topologi Bus
Topologi bus merupakan salah satu jenis topologi yang sering digunakan pada jaringan berskala kecil. Pada topologi bus seluruh perangkat jaringan terhubung pada kabel tunggal yang disebut bus. Bus inilah yang kemudian menjadi pusat lalu lintas data dimana seluruh perangkat jaringan berkomunikasi dengan perangkat jaringan lainnya yang sedang terhubung.
Terdapat dua jenis topologi bus, yang pertama ialah Linear Bus. Pada topologi jaringan berjenis Linear Bus seluruh perangkat dalam jaringan tersebut terhubung pada satu kabel tunggal dengan dua titik akhir pada masing-masing ujung kabel. Kemudian jenis topologi bus yang kedua ialah Distributed Bus, yang membedakan topologi jenis ini dengan jenis topologi yang pertama ialah terdapat cabang yang dibentuk pada kabel utama, dan setiap cabang tersebut memiliki titik akhir tersendiri. Singkatnya distributed bus ini adalah gabungan dari beberapa linear bus.

Karakteristik Topologi Bus
Topologi bus memiliki karakteristik yaitu sebuah kabel tunggal yang terbentang disepanjang jaringan, kabel inilah yang kemudian menjadi backbone pada jaringan tersebut. Jenis kabel yang biasa digunakan pada topologi bus adalah coaxial, seluruh perangkat jaringan terhubung dengan kabel ini dengan menggunakan konektor T. Konektor ini berperan untuk membagi jalur agar memungkinkan untuk perangkat dapat terhubung pada kabel utama (backbone).
Karakteristik lain yang dimiliki oleh topologi bus adalah adanya terminator di tiap ujung dari kabel jaringan. Terminator ini berfungsi untuk menyerap singal dan mencegahnya agar tidak terpantul kembali, sebab apabila terjadi hal tersebut akan menyebabkan terjadinya tabrakan sinyal.
Bagaimana Komunikasi Terjadi pada Topologi Bus?
Pada jaringan topologi bus, seluruh perangkat jaringan yang terhubung pada kabel utama yang sama dapat saling mengirim atau menerima paket data, namun untuk melakukan pengiriman data, kabel utama harus dalam keadaan bebas, dalam artian tidak ada perangkat lain yang sedang melakukan pertukaran data. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya tabrakan data pada kabel utama, seluruh proses tersebut diatur dengan menggunakan sebuah protokol yang disebut Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection (CSMA/CD).
Untuk mengirimkan data dari satu komputer ke komputer lain, komputer pengirim akan membroadcast sebuah sinyal dan sinyal tersebut akan menyebar disepanjang kabel jaringan, kemudian memeriksa tiap-tiap perangkat pada jaringan tersebut. Apabila perangkat tersebut memiliki alamat MAC atau alamat IP yang sama dengan yang dituju maka perangkat tersebut menerimanya, namun apabila perangkat tersebut memiliki alamat MAC atau alamat IP yang tidak sama maka komputer tersebut akan membuang sinyal tersebut.
Untuk menghindari terjadinya tabrakan sinyal sebuah terminator di tempatkan pada masing-masing ujung kabel jaringan, hal tersebut bertujuan untuk mecegah sinyal pada kabel utama tidak terpantul kembali.


Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus
Berikut ini beberapa kelebihan yang dimiliki oleh topologi bus:
1. Mudahnya menambahkan perangkat baru
Untuk menambahkan perangkat baru pada topologi bus terbilang cukup mudah, anda hanya perlu menyambungkan kabel menggunakan sebuah konektor dengan panjang secukupnya sehingga perangkat tersebut dapat terhubung ke jaringan utama.
2. Biaya yang dibutuhkan lebih sedikit
Bila membandingkan biaya yang dibutuhkan antara topologi bus dengan topologi ring, star atau hybrid, maka topologi bus adalah yang paling murah untuk diimplementasikan. Hal tersebut disebabkan karena topologi bus hanya membutuhkan satu kabel yang bertindak sebagai kabel utama dimana komunikasi antar komputer berlansung.

3. Tidak membutuhkan hub atau switch
Disamping itu pada topologi bus juga tidak membutuhkan hub atau switch untuk dapat bekerja, sebab sifat linier dari jaringan tersebut memungkinkan data untuk mengalir bebas ke seluruh jaringan. Namun meski demikian topologi bus juga membutuhkan sebuah terminator yang harus dipasang ditiap ujung kabel utama untuk dapat berfungsi normal.
4. Terminator kabel tidak membutuhkan daya
Terminator yang digunakan pada topologi bus merupakan perangkat yang bersifat pasif. Terminator terbuat dari resistor dan kapasitor, yang mana artinya tidak membutuhkan daya untuk dapat bekerja. Hal ini yang membuat topologi bus dapat diimplementasikan dimana saja yang anda butuhkan.
Selain dengan kelebihan yang telah dijelaskan diatas, topologi bus juga memiliki beberapa kekurangan bila dibandingkan dengan topologi lainnya, yaitu:
1. Menambah perangkat akan memperlambat jaringan
Melihat dari cara topologi bus melakukan komunikasi dengan komputer lainnya, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak perangkat yang terhubung pada kabel utama maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pertukaran data.
2. Masalah keamanan
Setiap komputer pada topologi bus yang terhubung dengan kabel utama mampu untuk melihat seluruh transmisi data yang sedang terjadi pada seluruh komputer lain. Hal inilah yang menjadi masalah untuk keamanan pada topologi bus, sebab semua orang dapat melihat apa yang orang lain sedang lakukan.
3. Kerusakan pada kabel utama akan mempengaruhi seluruh jaringan
Dikarenakan kabel utama yang menjadi pusat dari lalu lintas data, maka apabila terdapat sebuah kesalahan kecil, maka akan berdampak pada seluruh jaringan. Dampak yang dihasilkan ini dapat berupa kerusakan pada seluruh jaringan atau memecah jaringan menjadi dua bagian.
Sekian pembahasan kali ini mengenai pengertian topologi bus. Untuk anda yang membutuhkan topologi jaringan berskala kecil, topologi bus bisa menjadi salah satu solusinya dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Sebenarnya tidak ada batasan yang diberikan dalam hal jumlah perangkat yang terhubung pada topologi bus, namun dengan semakin banyaknya perangkat terhubung maka resiko kecepatan data yang lambat dan masalah yang mungkin terjadi pada perangkat semakin besar.
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah :
A) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan.
Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat
dua jenis yakni  PCI dan ISA
a. Kartu jaringan (LAN Card) ISA dengan konektor BNC dan RJ45
b. Kartu jaringan (LAN Card) ISA dengan konektor BNC


B) Kabel dan konektor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah
menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan
perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik
dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor
dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal
dalam kabel tersebut.

Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick
coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10
mbps.
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two)
memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m
dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai
kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2,
dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna
gelap.
Kabel Jenis Coaxial atau RG-58/BNC
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah
dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis
yakni:


a) Konektor BNC
Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel
coaxial.

b) TerminatorBNC
Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan
Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
c) TBNC
Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN
Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung
jaringan.Topologi Star
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi
Bus adalah:
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untukjaringan menggunakan topologi star menggunakan kartu jaringan
jenis PCI.
a. Kartu jarinagn (LAN Card) PCI dengan konektor BNC dan RJ45
b. Kartu jarinagn (LAN Card) PCI dengan konektor RJ 45

b) KABEL DAN KONEKTOR
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah
UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang
dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik
yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang
dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat
mempunyai transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi
mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah :
- putih orange
- orange
- hijau-putih
- biru
- putih biru
- hijau
- putih cokelat
- cokelat




2.Topologi Mesh




Pengertian Topologi Mesh
Topologi mesh atau yang lebih dikenal dengan topologi jala dikarenakan bentuknya yang memang menyerupai jala. Topologi mesh merupakan bentuk hubungan yang ada antar perangkat dimana setiap perangkat yang ada akan saling terhubung langsung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam satu jaringan tersebut.
Pada topologi mesh, setiap perangkat yang ada dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat lainnya dikarenakan perangkat akan saling terhubung yang dikenal dengandedicated links. Komunikasi yang terjalin pada topologi mesh biasanya berjalan cepat dan dapat digunakan untuk membangun jaringan yang skalanya tidak terlalu besar.

Dalam membangun topologi mesih, ada beberapa perhitungan yang harus anda lakukan dengan menggunakan rumus n(n-1)/2. Misalnya saja, ada 5 komputer yang ada di dalam satu jaringan, maka kabel yang digunakan untuk bisa membangun dengan menggunakan topologi mesh adalah 5(5-1)/2= 10 koneksi. Dan kemudian masing-masing dari komputer diharuskan untuk memiliki port I/O dengan jumlah 5-1=4. Untuk perhitungan rumus port sendiri dapat dihitung dengan cara n-1.
Topologi mesh biasanya dapat anda temukan pada ISP (Internet Service Provider) yang mana digunakan untuk memastikan jika terjadi kerusakan di salah satu sistem jaringan komputer maka hal tersebut tidak akan menganggu hubungan jaringan yang ada dengan sistem komputer lainnya yang ada di dalam jaringan.

Karakteristik Topologi Mesh
Topologi mesh sendiri memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri tersendiri, antara lain adalah:
1.      Perangkat yang ada di dalam jaringan akan saling terhubungkan satu sama lainnya.
2.      Kabel yang digunakan dalam berkomunikasi secara langsung dengan node lainnya di dalam jaringan cukup banyak.
3.      Pada setiap node, setidaknya ada 2 atau lebih dari port I/O.
4.      Konfigurasi dalam setiap node akan berbeda di dalam berkomunikasi.

Cara Kerja Topologi Mesh
Sederhananya, cara kerja dari topologi mesh adalah pada setiap node yang ada di dalam jaringan akan saling terhubungkan dikarenakan penggunaan kabel yang langsung ke node yang ditujunya. Sehingga data yang mengalir tersebut akan dapat langsung menuju node yang dituju, sehingga data tersebut akan mengalir pada jaringan topologi mesh dengan cepat. Data dapat mengalir langsung ke node yang dituju tanpa harus melewati node lainnya.
Kelebihan dan Kekurangan Topologi Mesh
Berikut ini beberapa kelebihan yang dimiliki oleh topologi mesh, antara lain adalah:
1.      Topologi mesh mempunyai hubungan dedicated link yang mana dapat menjamin jika data akan langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa melewati komputer lainnya. Sehingga data tersebut dapat mengalir lebih cepat sampai tujuan.
2.      Jenis topologi mesh ini adalah robust, yaitu bila terjadi gangguan di dalam koneksi komputer A dan komputer B dikarenakan adanya kerusakan pada kabel koneksi yang ada pada antara komputer A dan komputer B maka gangguan tersebut tidak akan menganggu koneksi yang ada pada komputer A dengan lainnya.
3.      Pada topologi mesh, security dan privacy dapat terjamin baik dikarenakan komunikasi yang terjalin di antara kedua komputer tidak bisa diakses dengan komputer lainnya.
4.      Mudah dalam hal mengidentifikasikan masalah masalah kerusakan yang terjadi antar jaringan komputer.
Tak hanya memiliki kelebihan, setiap jenis topologi jaringan juga memiliki kekurangannyamasing-masing begitupun topologi mesh. Berikut ini beberapa kekurangan topologi mesh:
1.      Pada topologi mesh, membutuhkan kabel dan port I/O yang lebih banyak sehingga semakin banyak komputer yang ada di dalam jaringan topologi mesh maka tentu saja akan membutuhkan lebih banyak lagi kabel serta port I/O.
2.      Sulit dalam melakukan installasi serta konfigurasi dikarenakan setiap komputer harus terkoneksi langsung.
3.      Jaringan komputer yang menggunakan topologi mesh akan sangat banyak menggunakan kabel, sehingga tentu saja membutuhkan sebuah ruangan yang cukup besar ketika akan membangun jaringan komputer tersebut.
4.      Biaya yang diperlukan untuk perawatan topologi jaringan ini lebih banyak dibandingkan jaringan lainnya.
5.      Jaringannya yang tidak praktis
Nah itu tadi penjelasan mengenai pengertian topologi mesh beserta karakteristik dan kelebihan serta kekurangan yang dimilikinya. Tentu saja pemilihan topologi jaringan perlu anda sesuaikan dengan beberapa faktor yang ada sehingga tepat dalam penggunaannya.
Bahan dan Alat yang diperlukan dalam Topologi Mesh :
* node,  yaitu peralatan TIK yang menjadi anggota jaringan  misalnya seperti komputer PC, dan lain-lain
* media transmisi kabel seperti :
a.Kabel Twisted Pair
b.Kabel coaxial
c.Kabel Fiber Optic (FO) atau biasa disebut Serat Optik.

Topologi Mesh untuk jarak jauh selalu menggunakan FO,  karena berbagai keunggulannya seperti :
panjang segmen mencapai 2 KM,  kecepatan transmisi data cepat 200.000 MBps ,  dan bandwith mencapai 1000 GHz.   Tetapi  dibandingkan 2 jenis kabel lainnya biaya kabel,  konektor, kartu jaringan dan instalasinya sangat mahal. Kabel FO secara umum terbagi  atas dua jenis yaitu: Singlemode dan Multimode
* NIC Serat Optik ,   yaitu kartu jaringan   dalam fungsinya bersama kabel FO menghubungkan node yang satu dengan node yang lain.
* Konektor FO
* Router
yaitu bisa dibuat dari komputer PC yang difungsikan sebagai router atau menggunakan peralatan router khusus.  Komputer yang bisa dibuat menjadi router harus memenuhi  syarat seperti :  harus komputer Multihome ( memiliki  labih dari satu NIC),  menggunakan Operating System Jaringan jenis tertentu,  dan lain-lain.




3.topologi Star


Pengertian Topologi Star
Topologi star atau disebut juga sebagai star network merupakan salah satu topologi jaringan komputer yang paling sering digunakan. Bentuk konsep topologi star layaknya sebuah bintang dengan titik pusatnya ialah perangkat pusat dan terdapat lima buah perangkat komputer yakni host yang terhubung secara langsung ke titik pusat atau perangkat pusat tersebut sehingga menghasilkan bentuk seperti bintang. Hal ini tentu saja hanya sebatas sebuah gambaran konsep dari topologi star, dan jumlah host yang dapat terhubung juga tidak terbatas lima host saja.
Yang dimaksud dengan topologi star ialah dimana seluruh komputer saling terhubung melalui sebuah perangkat pusat. Pada topologi star seluruh data yang terkirim dari suatu komputer ke komputer lain harus melalui perangkat pusat terlebih dahulu. Perangkat pusat tersebut berupa perangkat jaringan seperti hub, switch atau komputer. Fungsi utama dari perangkat pusat ini ialah mengelola dan mengendalikan semua fungsi pada jaringan, selain itu perangkat pusat juga dapat berfungsi sebagai repeater untuk aliran data tersebut.

Karakteristik Topologi Star                                                           
  Topologi star memiliki karakteristik yaitu pada setiap komputer host memiliki kabelnya sendiri yang terhubung lansung pada perangkat pusat hub, switch, multipoint repeater, atau bahkan Multistation Access Unit (MAU) melalui sistem point-to-point. Topologi star ini biasanya diimplementasikan pada jaringan rumah atau dikantor, dan biasanya menggunakan kabel jenis Unshielded Twisted Pair (UTP), namun juga dapat dengan menggunakan jenis kabel fiber optik dan kabel coaxial.
Bagaimana Komunikasi Terjadi pada Topologi Star       
Mari kita asumsikan bahwa anda memiliki jaringan komputer dengan topologi star yang terdiri beberapa buah komputer yang terhubung ke perangkat pusat hub atau switch. Switch dalam hal ini akan menyimpan daftar Content Addressable Memory (CAM) pada memory yang dimilikinya. CAM tersebut menyimpan seluruh alamat perangkat yang terhubung dengan switch.
Contoh kasusnya, bila komputer A ingin mengirimkan data pada komputer B, maka komputer A akan mengirimkan pesan ke switch. switch akan mengecek alamat yang akan dituju dengan menggunakan daftar CAM, setelah menentukan lokasi komputer yang akan dituju, maka switch akan meneruskan pesan tersebut ke komputer tujuan, dalam hal ini adalah komputer B.
Berbeda dengan hub, sebab hub tidak memiliki memori untuk menyimpan data perangkat yang terhubung dengannya. Oleh karena itu ketika komputer A akan mengirimkan pesan ke komputer B, maka hub akan mengumumkan “Hei semua perangkat yang terhubung denganku, aku menerima sebuah paket dengan alamat ini. Siapa diantara kalian yang memiliki alamat ini?”. Prosedur tersebut disebut ARP (Address Resolution Protocol) dan dengan protokol jaringan inilah hub dapat menemukan alamat paket yang akan dituju, lalu kemudian meneruskannya.


Kelebihan Topologi Star
Topologi star memiliki beragam kelebihan yang dimilikinya sehingga banyak digunakan pada jaringan kantor. Kelebihan dari topologi star, yaitu:
1. Kemudahan saat instalasi
Untuk melakukan instalasi pada topologi star terbilang cukup mudah, anda hanya tinggal menarik kabel dari komputer host ke perangkat pusat. Selain itu anda juga dapat menggunakan jenis kabel twisted pair untuk membuatnya jauh lebih mudah.
2. Fleksibel
Keunggulan lain yang ditawarkan oleh topologi star ialah fleksibilitas yang ditawarkan. Anda dapat dengan mudah menambah atau mengurangi host komputer, tanpa mempengaruhi lalu lintas data pada komputer lainnya. Hal ini yang membuat topologi star cocok untuk diterapkan pada jaringan berskala besar
3. Kemudahan dalam hal troubleshooting
Dengan topologi star anda dapat dengan mudah menentukan perangkat mana yang bermasalah, sebab setiap komputer memiliki jalur koneksinya tersendiri. Selain itu apabila terjadi masalah pada salah satu host maka hal ini tidak akan mempengaruhi lalu lintas data pada jaringan. Hal inilah yang menjadi kelemahan terbesar pada topologi star.
Kekurangan Topologi Star
Meski dengan beragam kelebihan yang dimiliki oleh topologi star ini, tentulah terdapat dampak negatif yang dihasilkannya, yang mana kemudian hal tersebut menjadi kekurangan dari topologi star ini. Adapun kekurangan dari topologi star yaitu:
1. Ketergantungan kepada perangkat pusat
S
alah satu kelemahan dari topologi star adalah ketergantungan host pada perangkat pusat. Jadi apabila perangkat pusat mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terkena dampaknya, sebab perangkat pusat ini merupakan satu-satunya jalur data yang dimiliki host untuk dapat terhubung ke host lainnya.
2. Biaya yang dibutuhkan cukup besar
Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi topologi star terbilang cukup besar bila dibandingkan dengan topologi bus, sebab pada topologi star setiap host membutuhkan satu buah kabel untuk dapat terhubung ke perangkat pusat. Perangkat pusat juga sebaiknya perangkat yang berkualitas tinggi, sebab kecepatan transmisi data pada jaringan dipengaruhi juga oleh jenis perangkat pusat yang digunakan.
Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian topologi star beserta karakteristik, kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Memahami ilmu dari topologi membantu anda dalam hal merancang sebuah jaringan komputer dan memahami konsep dari perangkat jaringan.



Cara dan Bahan-Bahan Membuat Topologi Star :

1. Beberapa komputer/laptop.
2.Switch.
3. Kabel UTP.
4. Konektor RJ-45
5.Crimping Tools.
6.LAN Tester.

Membuat sambungan dengan kabel UTP untuk penghubungan antar PC dan perangkat lainya. 

·   Persiapkan kabel UTP dengan panjang jangan lebih dari 100m, karena jika lebih maka dalam sharing data atau sumber daya akan menjadi lamabat. Jika memang jarak antar perangkat terlalu jauh, maka memerlukan switch atau bisa juga repeater untuk menyambungkan kabel UTP setiap panjangnya mencapai 100m.
·    Kupas 2 ujung kabel UTP bagian luar, namun jangan mengupas kabel bagian dalam. Terdapat 8 kabel di dalamnya dengan warna yang berbeda.
·    Delapan kabel ini memiliki warna yang berbeda. Urutkan kabel-kabel ini dimulai dari kiri dengan serapih mungkin.
Ada dua jenis pengurutan kabel, yaitu:
a. Tipe T568-A : hijau+putih, hijau, jingga+putih, biru, biru+putih, jingga, coklat+putih, coklat.
b. Tipe T568-B : jingga+putih, jingga, hijau+putih, biru, biru+putih, hijau, coklat+putih, coklat.
Dan ada dua jenis jalur penyambungan (tipe pengurutan kabel pada ujung 1 dan ujung lainya), yaitu:
a. Straight Trought : T568-B ke T568-B.
b. Cross Over : T568-B ke T568-A.

·   Ratakan panjang kedelapan kabel yang telah diurutkan dengan cara memotongnya. Dalam memotong kabel kita bisa gunakan Crimping Tools.
·    Setelah selesai menentukan urutan kabel dan jalur penyambungan, masukan kabel UTP pada konektor RJ-45. Posisi konektor RJ-45, bagian centelan yang menjadi pengunci antara konektor dan port berada di bawah. Untuk mengencangkan konektor dan kabel, kuatkan menggunakan Crimping Tools.
·   Buatlah kabel UTP dengan jenis jalur penyambungan Straight Trough dan Cross Over sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Uji koneksi kabel UTP denga LAN Tester.
>> Menghubungkan antar komputer dan perangkat lainya.
Karena tugas dari sekolah, saya akan mencontohkan penghubungan jaringan dengan menggunakan Topologi Star, sumber daya yang akan dibagikan adalah printer, menggunakan dua buah switch (24 port/switch), satu server dan 28 client. Jadi saya membutuhkan 29 kabel UTP jenis Straiht Trough dan 1 kabel UTP jenis Cross Over. Untuk sobat sesuaikan dengan jumlah dan jenis yang dibutuhkan.

·      Sambungkan Printer pada komputer yang akan dijadikan server dengan konektor bawaan printer. Pastikan driver printer telah terinstal dan printer siap dipakai.
·      Sambungkan PC Server  dengan switch pertama menggunakan kabel UTP jenis Straight Trough.
·       Sambungkan switch pertama dengan switch kedua dengan kabel UTP jenis Cross Over. Jika sobat hanya menggunakan 1 switch bisa langsung disambungkan pada PC client.
·       Sambungkan kedua switch ini dengan 28 PC host/client dengan 28 kabel UTP jenis Straight Trough.
·      Setelah semua terhubung, atur IP Address stiap PC dengan ip address kelas yang sama. Contohnya kita gunakan IP address kelas C. Salah satu caranya (pada windows 7): masuk Control Panel >> Network and Internet >> Network and Sharing Center >> Network Connection (Change Adapter Setting) >> klik kanan – Properties pada Local Area Connection >> Internet Protocol Version 4 (karena yang akan saya gunakan IP V4).
·                     Untuk mengatur IP Address-nya bisa seperti ini:
Perangkat Komputer
IP Address
Perangkat Komputer
IP Adress
Server
192.168.100.1
Client 15
192.168.100.16
Client 1
192.168.100.2
Client 16
192.168.100.17
Client 2
192.168.100.3
Client 17
192.168.100.18
Client 3
192.168.100.4
Client18
192.168.100.19
Client 4
192.168.100.5
Client 19
192.168.100.20
Client 5
192.168.100.6
Client 20
192.168.100.21
Client 6
192.168.100.7
Client 21
192.168.100.22
Client 7
192.168.100.8
Client 22
192.168.100.23
Client 8
192.168.100.9
Clinet 23
192.168.100.24
Client 9
192.168.100.10
Client 24
192.168.100.25
Client 10
192.168.100.11
Client 25
192.168.100.26
Client 11
192.168.100.12
Client 26
192.168.100.27
Client 12
192.168.100.13
Client 27
192.168.100.28
Client 13
192.168.100.14
Client 28
192.168.100.29
Client 14
192.168.100.15
·  Cek koneksi di PC Client pada PC Server, caranya dengan melakukan PING dari PC client pada PC Server. Buka Command Prompt dengan Administrator, langsung saja ketikan perintah “ping<spasi>IP Address Server”. Contohnya pada jaringan yang sedang kita bahas ini “ping 192.255.255.1”, lalu tekan Enter. Jika muncul keterangan “reply from <IP Address Server>” (dalam jaringan yang sedang dibahas “reply from 192.255.255.1”), maka PC client telah terkoneksi pada PC yang menjadi server.

4.Topologi Ring




Installasi Topologi Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akanmenerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bilaalamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan. Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan,sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengirimandata seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data padasuatu saat.

Kelebihan Topologi Ring
1.  Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat
2.  Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan  dari
     server
3.  Trasmisi data yang relatif sederhana seperti perjalanan paket data dalam satu arah saja.

Kekurangan Topologi Ring
1.  Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan
     terganggunya seluruh jaringan. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan
     cincin ganda (dual ring).
2.  Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan mengubah
     perangkat jaringan dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
3.  Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah titik/node yang
     terdapat pada jaringan.
4.  Lebih sulit untuk dikonfigurasi ketimbang Topologi bintang
5.  Dapat terjadi collision (dua paket data tercampur).


5.Topologi Tree


Installasi Topologi Tree
Topologi tree atau topologi pohon dinamakan demikian, karena jika digambarkan, bentuk jaringan ini menyerupai bentuk pohon dengan cabang dan ranting. Dimana cabang memiliki hierarki lebih tinggi dari ranting. Dalam jaringan topologi tree juga terdapat herarki atau tingkatan jaringan, dimana jaringan dengan hierarki yang lebih tinggi akan dapat mempengaruhi dan mengontrol jaringan yang terdapat dibawahnya.

Oleh sebab itu, topologi ini sering digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hierarki yang berbeda. Pada topologi tree, setiap client dalam satu kelompok dapat berhubungan dengan client dalam kelompok lain. Namun data yang dikirimkan oleh sebuah client, harus melalui simpul pusat terlebih dahulu sebelum sampai ke client tujuan.

Kelebihan/Keuntungan Topologi Tree 
  1. Mudah mengembangkan menjadi jaringan luas
  2. Mudahnya mendeteksi kerusakan atau kesalaahan
  3. Manajemen data yang baik 
Kekurangan/Kelemahan Topologi Tree
  1. Kinerja yang lambat
  2. Hub menjadi peran penting
  3. Menggunakan biaya yang banyak karena menggunakan banyak kabel dan hub
  4. Jika komputer yang ada di tingkat tinggi mengalami masalah, maka komputer yang dibawahnya juga mengalami masalah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Kabel UTP

pengertian jaringan komputer PAN , LAN , MAN , WAN